Tampilkan postingan dengan label Makanan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Makanan. Tampilkan semua postingan

Panduan bagi Penderita Penyakit Asam Urat


Panduan makanan

Kelompok 1 (kandungan purin/ asam urat tinggi)
Makanan yang dihindari (boleh di makan tapi dalam jumlah yang sangat sedikit):
Hati, ginjal, otak, jantung, paru, lain-lain jeroan, udang, remis, kerang, sardine kaleng, ekstrak daging (abon, dendeng), ragi (tape), alpukat, alkohol serta makanan dalam kaleng.

Kelompok 2 ( kandungan purin/ asam urat sedang)
Makanan yang boleh di makan (tapi dalam jumlah sedang):
Daging sapi, kambing, kerang-kerangan, ikan dencis, kacang-kacangan kering, kembang kol, bayam, tempe, tahu, buncis, jamur, daun singkong, daun pepaya, kangkung.

Kelompok 3 (kandungan purin/ asam urat rendah)
Makanan yang boleh di makan dalam jumlah biasa/normal:
Nasi, gandum, roti, susu, telur, sayuran (selain kelompok 2), ikan sungai, ikan laut (selain dencis kelompok 2), ayam, buah-buahan (semangka, jeruk, jambu air, pisang, apel dan lain- lain), coklat, kopi, teh.

Makan dan minum yang dianjurkan:
- Madu 1 sendok makan setiap hari pada saat siang hari.
- Susu kambing. 1 gelas sehari.
- Minum air putih 2 liter sehari ( 10 gelas sedang)

Multivitamin yang dianjurkan:
Glikosamin (multivitamin sendi) diminum 1 kapsul sehari setelah makan sebelum tidur

Anjuran:
- Tidur 8 jam sehari (7,5 jam pada malam hari, dan 30 menit pada saat siang hari)
- Mandi air hangat
- Olahraga ringan secara teratur
-Bagi yang tidak mengalami gejala magh atau pun gangguan perdarahan, disarankan mengkonsumsi kurkuma/ temulawak.

Obat- obatan : Allupurinol, Ibuprofen, Natrium diklofenak, Deksametason (harus dengan resep dokter)

Intoksikasi makanan, Penyebab, Tanda, dan Pencegahannya

Intoksikasi / Keracunan makanan ialah penyakit yang terjadi setelah memakan makanan yang tercemar dengan kuman atau bahan kimia. Terdapat banyak kesalahan makan atau keracunan makanan yang terjadi dan bahkan dapat menyebabkan kematian. Keracunan HCN (asam Biru), disebabkan oleh asam biru (HCN). Misalnya pada singkong yang mengandung suatu glukosarida oleh pengaruh enzim akan menghasilkan HCN. Gejala keracunan singkong ialah mual dan muntah, sesak nafas dan koma.


Aflatoxin, merupakan racun yang dihasilkan oleh jamur aspergillus falfus yang dapat mencemari kacang tanah. Asam bongkrek, merupakan senyawa yang diproduksi oleh pseudomonas cocovenenans. terbentuknya toksin pada tempe bongkrek

Ada beberapa hal yang menyebabkan meningkatnya kasus keracunan pangan :
  1. Meningkatnya jumlah makanan yang dimakan diluar rumah ( dalam kantin, resteurant, dll ), jika makan yang dikelolah oleh pengusaha catering tercemar oleh bakteri penyebab kerancunan pangan, sejumlah besar orang akan dirancuni.
  2. Pengusaha catering sekarang menyiapakan lebih banyak variasi menu yang sering melakukan penyimpanan sajian dalam kondisi yang tetap hangat, sampai diperlukan.
  3. Meningkatnya jumlah penjualan ” take away meal “, makanan ini sering dipanaskan kembali dan mungkkin dipanasi lagi di rumah pelanggan.
  4. Intensifikasi pertanian mengakibatkan lebih banyak bahan pangan terkontaminasi oleh bakteri penyebab keracunan makanan.

Bakteri yang sering menyebabkan kerancunan makanan adalah :
  • Oraganisme dari kelompok Salmonella
  • Staphylococcus aureus
  • Clostridium perfringens ( welchii )
  • Bacillus cereus
  • Vibrio parahaemolyticus

Terdapat tiga tipe utama keracunan makanan karena bakteri:
  1. Tipe infektif yang disebabkan karena memakan makanan yang mengandung sejumlah besar bakteri hidup. Stelah dimakan, bakteri tersebut menetap dalam saluran pencernaan dan jika mati, mereka melepaskan endotoksin ( misalnya kerasunan Salmonella ).
  2. Tipe keracunan yang disebabkan karena memakan makanan yang ensotoksin. Toksin tersebut dilepaskan kemakanan selama bakteri itu tumbuh dan memperbanyak diri dalam makanan. Bakteri sendirinya sendiri mungkin mati jika makanan tersebut dimakan ( keracunan Staphylococcus ).
  3. Tipe ini disebabkan oleh toksin, toksin ini tidak diproduksi didalam makanan, tetapi dilepaskan selama pertumbuhannya didalam sallurang pencernaan, setelah bakteri tersebut dimakan ( misalnya keracunan Clostridium perfringes)

Tanda-tanda Kerancunan Makanan :
- lemas dan muntah
- mulas dan sakit perut
- Diare
- kadangkala demam dan kesejukan
- Sesak napas
- Koma

Cara-cara untuk mencegah keracunan makanan adalah:
  • Basuh tangan selepas ke tandas dan sebelum mengendali, menyedia dan menyentuh makanan.
  • Jangan ambil makanan dengan tangan. Gunakanlah sendok, garpu, sudu atau sumpit yang bersih.
  • Gunakanlah alat- alat yang bersih untuk menyediakan makanan. Jangan gunakan alat- alat yang sama bagi makanan mentah dan yang dimasak.
  • Simpan atau pasang tudung makanan supaya terlindung dari lalat, serangga.
  • Simpan semua bahan makanan yang mudah rosak seperti daging, ikan, ayam, sayur dan susu didalam peti sejuk sehingga diperlukan.