Manifestasi Gejala Klinis Penyakit Takayasu













Pada fase awal, pasien hanya mengeluh gejala konstitusional. Stadium ini disebut jugafase sistemik atau prepulseless.

Tanda dan gejala yang terdapat di fase ini antara lain:
o Demam
o Keringat malam
o Kelemahan
o Nyeri sendi
o Batuk
o Nyeri dada dan abdomen
o Bercak di kulit

Untuk mendiagnosis Takayasu arteritis pada fase awal sangat sulit karena manifestasiklinis mirip dengan penyakit-penyakit lainnya. Oleh karena itu, sangat mudahterabaikan. Tetapi bagaimapun juga, mendiagnosis pada awal onset penting karenasemakin cepat terapi kortikosteroid diberikan dapat mempengaruhi prognosis.


Kelainan patologis pada fase ini adalah terlihat adanya granulomatosa atau sel inflamasidifus pada tunika media dan adventisia. Penebalan tunika intima terjadi pada perubahansekunder. Infiltrasi perivaskular oleh berbagai sel kadang-kadang terlihat di sekitar vasavasorum dan mungkin dapat meluas ke jaringan lemak sekitar



Fase akhir disebut juga dengan fase oklusi atau pulseless.
Manifestasi klinis dan hasilpemeriksaan lainnya berbeda dengan fase awal. Terlebih lagi, manifestasi bervarisitergantung dimana letak arteritisnya berada, apakah mengenai aorta di dada, aortaabdominal, arteri pada ekstremitas bawah, atau kombinasi dari pembuluh-pembuluhdarah ini.


Durasi berkembangnya penyakit dari fase awal ke fase akhir belum diketahui secara pastikarena onset awal yang sangat samar. Tetapi dari penelitian-penelitian yang telahdilakukan, durasi interval antara fase awal dengan fase akhir bervariasi dari 1 ± 8 tahun.


Pada fase akhir, gejala sistemik mereda. Tanda dan gejala sekunder dari arteri stenosisatau oklusi lebih mendominasi antara lain :
oTerdengar bruit pada pembuluh darah yang terkena. Bising jantung juga biasaditemukan
oOklusi dan stenosis dari pembuluh darah brachiocephalic meningkatkan gejalacerebrovaskular dan visual
oHipertensi renal biasa terjadi bila aorta suprarenal dan arteri renalis menyempit
oPenyempitan difus pada aorta infrarenal dapat menyebabkan klaudikasio padaekstremitas bawah.



Berdasarkan prevalensinya, gejala-gejala pada fase akhir Takayasu arteritis diurutkan sebagaiberikut:

-Lemah atau hilangnya nadi terjadi pada 84-96% pasien berkaitan dengan klaudikasiotungkai dan perbedaan tekanan darah.
-Bruit vaskular pada 80-94% pasien , biasa terjadi di beberapa tempat terutama mengenaiarteri carotis, subclavia, dan pembuluh darah abdomen.
-Hipertensi yang secara umum disebabkan oleh stenosis arteri renalis terdapat pada 33-83% pasien.
-Retinopati terjadi pada 37% pasien
-Regurgitasi aorta yang disebabkan terjadinya dilatasi dari aorta asendens, penarikankatup ke pangkalnya, dan penebalan katup terjadi pada 20-24% pasien.
-Gagal jantung berkaitan dengan hipertensi, aorta regurgitasi, dan dilatasi cardiomiopati.
-Gejala neurologis sekunder yang disebabkan oleh hipertensi dan atau iskemi, termasuk postural dizziness, kejang dan amourosis. Amaurosis fugax adalah buta total/partialmonokuler ipsilateral, berlangsung beberapa detik sampai beberapa menit. Amaurosisfugax disebabkan emboli pada arteri karotis interna homolateral, yang berasal dari arterikarotis eksterna tetapi dapat pula disebabkan hipo-perfusi atau vaso spasme. Keluhanberupa graying field´ perifer diikuti penyempitan secara progresif sampai berupa titik sehingga timbul gray-out´ lengkap atau black out´ kemudian terjadi penyembuhandengan urutan sebaliknya.
-Keterlibatan arteri pulmonal pada 14-100% pasien.
-Gejala lainnya seperti dyspnoe, sakit kepala, carotodynia, iskemi myocardial, nyeri dadadan eritema nodosum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar