Pendahuluan
-proporsi remaja 1/5 dari jumlah penduduk
-UU No 36 tahun 2009, anak :0-18 tahun
-Batasan WHO, remaja (dianut Departemen Kesehatan) : 10-19 tahun,
-Masa penuh paradoks, secara biologis dapat menjadi ayah atau ibu tapi belum dewasa
Perubahan yang terjadi:
-Perubahan ikatan kekeluargaan & kekerabatan
-Perubahan ekonomi
-Perpanjangan masa lajang
-Kurangnya peran sosial remaja dalam masyarakat
-Media & teknologi
-Perubahan jenis ancaman tehadap kesehatan remaja
Remaja:
-Peralihan masa anak ke dewasa
-Pembentukan karakter, fisik, intilijensi, emosi & daya nalar
-Berani, tapi kurang perhitungan
-Ingin bebas, ingin tampil beda, peluang utk pengembangan diri
-Optimistis, sensitif,
-Kemudahan mendapat informasi, kesempatan sukses dan risiko
-Emosi dan nilai sosial saling bertentangan
-Sebagian besar masih berada dalam institusi pendidikan nasional dan keagamaan,
-Sisanya putus sekolah atau sebagai pekerja formal & nonformal.
-Remaja sebagai asset sumber daya masa depan bangsa, diharapkan memiliki potensi dan keunggulan kompetensi untuk pembangunan
-Status kesehatan remaja diharapkan dalam tingkatan yang prima.
Masalah Kesehatan Remaja
-Kurang Energi Kronik (KEK) remaja putri 15-19 tahun: 51% (SKRT 2001)
-Anemia Gizi Besi (AGB) anak 15-19 tahun: 26,5 % (SKRT 2001)
-Pernah merokok 46%; aktif merokok 50%; Miras 15%; 51% AIDS pada usia -20-29 tahun. Tahun 2010 meningkat (80.000 kasus)
-HIV/AIDS dan NAPZA suntik; 15% (1999), 40.8% (2000) dan 47.9% (2002)
Pengguna NAPZA pada remaja 15-19 tahun (RS Fatmawati 1998):
Rawat jalan 38.7%
Rawat inap 34.4 %
Pengguna heroin, ekstasi ganja pada remaja 15-25 tahun: 43.25 % (Pusat Rehabilitasi 1999).
Kehamilan tdk dikehendaki (KTD) pada remaja 15-19 tahun: 61 %; 12.2 % melakukan pengguguran; 7.2 % di tolong oleh dokter; 10,2 % oleh dukun; 70.4 % melakukan sendiri.
Penyebab Masalah Kesehatan Remaja :
a.Kurangnya pengetahuan dan ketrampilan, sikap dan perilaku remaja terhadap kesehatannya
b.Kurangnya kepedulian orang tua, masyarakat serta pemerintah terhadap kesehatan dan kesejahteraan remaja
c. Remaja tahu tapi tak terakses (waktu, biaya, datang harus dengan ortu)
d. Belum optimalnya kesehatan remaja
Tantangan Pelayanan Kesehatan pada Remaja :
Pihak Remaja :
-Tidak menyadari akan kebutuhan pelayanan kesehatan
-Enggan mengunjungi fasilitas kesehatan
Pihak orang tua dan masyarakat :
-Tidak setuju dengan materi pelkes yang berkaitan remaja
-Tidak memahami manfaatnya
Pihak pemberi layanan :
-Tidak menyadari manfaatnya
-Ragu karena tidakl ada dukungan hukum/peraturan resmi
-Tidak yakin pada kemanpuan diri
-Menganggap sebagai beban
Pihak pemerintah :
-Bukan program prioritas
-Tak ada fasilitas
-Remaja tahu, ada akses tapi tak mau (tunggu lama, petugas tak simpatik)
-Belum ada wadah
-Belum lengkap perlindungan hukum
Manfaat Intervensi Kesehatan Remaja:
-Penurunan angka kesakitan dan kematian remaja
-Penurunan beban penyakit di masa datang
-Investasi generasi mendatang
-Pemenuhan Hak Asasi Manusia
-Perlindungan sumber daya manusia
Hubungan Faktor Resiko dan Faktor Pelindung:
Faktor Risiko (FR) :
-Model utk perilaku berisiko (mis: teman dekat yg komsumsi NAPZA/seksual aktif)
-Dorongan utk perilaku berisiko (tekanan teman sebaya yg bersifat negatif)
-Rasa tertekan (menghindari depresi berat)
-Kesempatan terlibat dlm gang NAPZA,tawuran
Faktor Pelindung (FP) :
-Model utk perilaku berisiko positif sbg kontrol: sosial, personal
-Ikut dalam kegiatan-kegiatan positif
-Ikut dalam kegiatan keluarga, sekolah & lingkungan sosial
Kedua faktor (FR dan FP) berada dlm 5 area yang saling mempengaruhi satu dgn lainnya (Konsep PL berisiko)
Pemecahan masalah:
-Gaya Hidup Bersih dan Sehat
-Intervensi : Promosi tumbuh kembang dan gaya hidup bersih dan sehat
-Dukungan masyarakat dan pemerintah
-Memperkuat peran masy & orang tua dan bertanggungjawab dalam tumbuh kembang remaja. -Remaja terlibat dlm perencanaan, pelaksanaan & evaluasi.
-Menciptakan lingkungan kondusif & revitalisasi UKS di tingkat sekolah lanjutan
-Mengembangkan hubungan sehat antar sebaya dengan memberikan PKHS pada remaja
-Melibatkan remaja dalam kegiatan sosial di masy
-Kesempatan melanjutkan pendidikan atau mendapat ketrampilan hidup
-Pelayanan kesehatan
-Meningkatkan akses dan pemanfaatan PKPR
-Eksploitasi Pekerja Anak dan Seksual Komersial Anak (ESKA)
-Perlindungan akibat yang merugikan pekerja anak dan mengeliminasi Eska
-Perlindungan hukum bagi petugas PKPR
-Penerbitan peraturan baru, revisi/penyempurnaan perundangan
Harapan:
Remaja Indonesia sehat fisik, mental dan sosial serta tinggal di lingkungan aman yang mendukung bagi perkembangan dan pertumbuhannya.
-UU No 36 tahun 2009, anak :0-18 tahun
-Batasan WHO, remaja (dianut Departemen Kesehatan) : 10-19 tahun,
-Masa penuh paradoks, secara biologis dapat menjadi ayah atau ibu tapi belum dewasa
Perubahan yang terjadi:
-Perubahan ikatan kekeluargaan & kekerabatan
-Perubahan ekonomi
-Perpanjangan masa lajang
-Kurangnya peran sosial remaja dalam masyarakat
-Media & teknologi
-Perubahan jenis ancaman tehadap kesehatan remaja
Remaja:
-Peralihan masa anak ke dewasa
-Pembentukan karakter, fisik, intilijensi, emosi & daya nalar
-Berani, tapi kurang perhitungan
-Ingin bebas, ingin tampil beda, peluang utk pengembangan diri
-Optimistis, sensitif,
-Kemudahan mendapat informasi, kesempatan sukses dan risiko
-Emosi dan nilai sosial saling bertentangan
-Sebagian besar masih berada dalam institusi pendidikan nasional dan keagamaan,
-Sisanya putus sekolah atau sebagai pekerja formal & nonformal.
-Remaja sebagai asset sumber daya masa depan bangsa, diharapkan memiliki potensi dan keunggulan kompetensi untuk pembangunan
-Status kesehatan remaja diharapkan dalam tingkatan yang prima.
Masalah Kesehatan Remaja
-Kurang Energi Kronik (KEK) remaja putri 15-19 tahun: 51% (SKRT 2001)
-Anemia Gizi Besi (AGB) anak 15-19 tahun: 26,5 % (SKRT 2001)
-Pernah merokok 46%; aktif merokok 50%; Miras 15%; 51% AIDS pada usia -20-29 tahun. Tahun 2010 meningkat (80.000 kasus)
-HIV/AIDS dan NAPZA suntik; 15% (1999), 40.8% (2000) dan 47.9% (2002)
Pengguna NAPZA pada remaja 15-19 tahun (RS Fatmawati 1998):
Rawat jalan 38.7%
Rawat inap 34.4 %
Pengguna heroin, ekstasi ganja pada remaja 15-25 tahun: 43.25 % (Pusat Rehabilitasi 1999).
Kehamilan tdk dikehendaki (KTD) pada remaja 15-19 tahun: 61 %; 12.2 % melakukan pengguguran; 7.2 % di tolong oleh dokter; 10,2 % oleh dukun; 70.4 % melakukan sendiri.
Penyebab Masalah Kesehatan Remaja :
a.Kurangnya pengetahuan dan ketrampilan, sikap dan perilaku remaja terhadap kesehatannya
b.Kurangnya kepedulian orang tua, masyarakat serta pemerintah terhadap kesehatan dan kesejahteraan remaja
c. Remaja tahu tapi tak terakses (waktu, biaya, datang harus dengan ortu)
d. Belum optimalnya kesehatan remaja
Tantangan Pelayanan Kesehatan pada Remaja :
Pihak Remaja :
-Tidak menyadari akan kebutuhan pelayanan kesehatan
-Enggan mengunjungi fasilitas kesehatan
Pihak orang tua dan masyarakat :
-Tidak setuju dengan materi pelkes yang berkaitan remaja
-Tidak memahami manfaatnya
Pihak pemberi layanan :
-Tidak menyadari manfaatnya
-Ragu karena tidakl ada dukungan hukum/peraturan resmi
-Tidak yakin pada kemanpuan diri
-Menganggap sebagai beban
Pihak pemerintah :
-Bukan program prioritas
-Tak ada fasilitas
-Remaja tahu, ada akses tapi tak mau (tunggu lama, petugas tak simpatik)
-Belum ada wadah
-Belum lengkap perlindungan hukum
Manfaat Intervensi Kesehatan Remaja:
-Penurunan angka kesakitan dan kematian remaja
-Penurunan beban penyakit di masa datang
-Investasi generasi mendatang
-Pemenuhan Hak Asasi Manusia
-Perlindungan sumber daya manusia
Hubungan Faktor Resiko dan Faktor Pelindung:
Faktor Risiko (FR) :
-Model utk perilaku berisiko (mis: teman dekat yg komsumsi NAPZA/seksual aktif)
-Dorongan utk perilaku berisiko (tekanan teman sebaya yg bersifat negatif)
-Rasa tertekan (menghindari depresi berat)
-Kesempatan terlibat dlm gang NAPZA,tawuran
Faktor Pelindung (FP) :
-Model utk perilaku berisiko positif sbg kontrol: sosial, personal
-Ikut dalam kegiatan-kegiatan positif
-Ikut dalam kegiatan keluarga, sekolah & lingkungan sosial
Kedua faktor (FR dan FP) berada dlm 5 area yang saling mempengaruhi satu dgn lainnya (Konsep PL berisiko)
Pemecahan masalah:
-Gaya Hidup Bersih dan Sehat
-Intervensi : Promosi tumbuh kembang dan gaya hidup bersih dan sehat
-Dukungan masyarakat dan pemerintah
-Memperkuat peran masy & orang tua dan bertanggungjawab dalam tumbuh kembang remaja. -Remaja terlibat dlm perencanaan, pelaksanaan & evaluasi.
-Menciptakan lingkungan kondusif & revitalisasi UKS di tingkat sekolah lanjutan
-Mengembangkan hubungan sehat antar sebaya dengan memberikan PKHS pada remaja
-Melibatkan remaja dalam kegiatan sosial di masy
-Kesempatan melanjutkan pendidikan atau mendapat ketrampilan hidup
-Pelayanan kesehatan
-Meningkatkan akses dan pemanfaatan PKPR
-Eksploitasi Pekerja Anak dan Seksual Komersial Anak (ESKA)
-Perlindungan akibat yang merugikan pekerja anak dan mengeliminasi Eska
-Perlindungan hukum bagi petugas PKPR
-Penerbitan peraturan baru, revisi/penyempurnaan perundangan
Harapan:
Remaja Indonesia sehat fisik, mental dan sosial serta tinggal di lingkungan aman yang mendukung bagi perkembangan dan pertumbuhannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar