Syok Anafilaktik adalah suatu keadaan gawat darurat yang ditandai dengan hipotensi (penurunan tekanan darah <90 mmhg) akibat respons hipersensitivitas terhadap allergen (penyebab alergi).
Reaksi anafilaktik bisa disebabkan oleh karena :
-Golongan antibiotik
-Serum anti tetanus, anti rabies.
-Alergi terhadap gigitan serangga, insulin, obat bius (prokain, lidokain, dsb), vitamin.
Reaksi anafilaktik berat terjadi langsung setelah injeksi / terpapar allergen dengan gejala : sesak nafas, sianosis, nyeri perut, diare, muntah-muntah, kejang, hipotensi, syok, henti jantung dan koma.
Penatalaksanaan dan Penanganan Syok Anafilaktik
- Perhatikan jalan nafas. Bila pasien sesak nafas, beri oksigen 3 – 5 liter/menit.
-Tempatkan pasien dengan posisi telentang dengan kedua kaki lebih tinggi (kecuali untuk pasien sesak nafas).
-Ukur tekanan darah. Jika TD < 100/70 mmHg, beri injeksi adrenalin (epinefrin) 1 : 1000 sebanyak 0,3 cc sampai maksimal 0,5 cc subkutan, sebaiknya pakai spuit 1 c, pada lengan atas atau paha.
-Bila dipasang torniket pada proksimal dari suntikan penyebab atau tempat sengatan, dilonggarkan selama 1 – 2 menit setiap 10 menit.
-Pasang cairan infuse intravena Ringer Lactat atau NaCl 0,9%.
-Awasi jalan nafas, periksa tanda-tanda vital (TD, pols dan RR) setiap 15 menit.
-Bila tidak ada perbaikan, injeksi adrenalin bias diulangi 2 – 3 kali dengan jarak 15 menit (subkutan atau IM). Bila penyebab adalah sengatan serangga, suntikan kedua disuntikkan pada tempat sengatan kecuali sengatan di kepala dan leher.
-Bila ada tanda-tanda urticaria, dapat diberikan injeksi Methyl Prednisolon 1 flc (125 mg) IV, atau 2 ampul Dexamethason IV.
-Bila hipotensi < 90 mmHg, beri dopamine 200 µg (1 ampul) dalam cairan infus 100 cc Dextrose 5% atau NaCl 0,9% atau Ringer Lactat (sebaiknya Peggy Pack), melalui infus set pediatric (mikro), mulai dengan 20 tetes. Pertahankan tekanan darah sistolik 90 – 100 mmHg.
-Bila ada tanda-tanda bronkospasme, berikan nebulizer 1 respule + 2 cc Aqua pro inj. Bisa diihsap melalui hidung via mask atau langsung ke mulut, atau ;Injeksi aminofilin 4 mg/kgBB dilarutkan dalam NaCl 0,9% 10 ml IV perlahan selama 20 menit. Bila perlu, lanjutkan dengan infuse aminofilin 0,2 – 1,2 mg/kgBB/jam (rata-rata 1 amp. didalam 500 cc cairan, 20 gtt/mnt).
-Berikan injeksi 1 flc (125 mg) Methyl Prednisolon IV.
-Pemantauan pasien paling sedikit 24 jam.
Reaksi anafilaktik bisa disebabkan oleh karena :
-Golongan antibiotik
-Serum anti tetanus, anti rabies.
-Alergi terhadap gigitan serangga, insulin, obat bius (prokain, lidokain, dsb), vitamin.
Reaksi anafilaktik berat terjadi langsung setelah injeksi / terpapar allergen dengan gejala : sesak nafas, sianosis, nyeri perut, diare, muntah-muntah, kejang, hipotensi, syok, henti jantung dan koma.
Penatalaksanaan dan Penanganan Syok Anafilaktik
- Perhatikan jalan nafas. Bila pasien sesak nafas, beri oksigen 3 – 5 liter/menit.
-Tempatkan pasien dengan posisi telentang dengan kedua kaki lebih tinggi (kecuali untuk pasien sesak nafas).
-Ukur tekanan darah. Jika TD < 100/70 mmHg, beri injeksi adrenalin (epinefrin) 1 : 1000 sebanyak 0,3 cc sampai maksimal 0,5 cc subkutan, sebaiknya pakai spuit 1 c, pada lengan atas atau paha.
-Bila dipasang torniket pada proksimal dari suntikan penyebab atau tempat sengatan, dilonggarkan selama 1 – 2 menit setiap 10 menit.
-Pasang cairan infuse intravena Ringer Lactat atau NaCl 0,9%.
-Awasi jalan nafas, periksa tanda-tanda vital (TD, pols dan RR) setiap 15 menit.
-Bila tidak ada perbaikan, injeksi adrenalin bias diulangi 2 – 3 kali dengan jarak 15 menit (subkutan atau IM). Bila penyebab adalah sengatan serangga, suntikan kedua disuntikkan pada tempat sengatan kecuali sengatan di kepala dan leher.
-Bila ada tanda-tanda urticaria, dapat diberikan injeksi Methyl Prednisolon 1 flc (125 mg) IV, atau 2 ampul Dexamethason IV.
-Bila hipotensi < 90 mmHg, beri dopamine 200 µg (1 ampul) dalam cairan infus 100 cc Dextrose 5% atau NaCl 0,9% atau Ringer Lactat (sebaiknya Peggy Pack), melalui infus set pediatric (mikro), mulai dengan 20 tetes. Pertahankan tekanan darah sistolik 90 – 100 mmHg.
-Bila ada tanda-tanda bronkospasme, berikan nebulizer 1 respule + 2 cc Aqua pro inj. Bisa diihsap melalui hidung via mask atau langsung ke mulut, atau ;Injeksi aminofilin 4 mg/kgBB dilarutkan dalam NaCl 0,9% 10 ml IV perlahan selama 20 menit. Bila perlu, lanjutkan dengan infuse aminofilin 0,2 – 1,2 mg/kgBB/jam (rata-rata 1 amp. didalam 500 cc cairan, 20 gtt/mnt).
-Berikan injeksi 1 flc (125 mg) Methyl Prednisolon IV.
-Pemantauan pasien paling sedikit 24 jam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar