Patofisiologi
Efusi pleura adalah indikator dari proses patologi yang mungkin berasal dari proses primer di paru atau berhubungan dengan sistem organ yang lain atau juga karena penyakit sistemik, dapat terjadi secara akut maupun kronis dan tidak merupakan diagnosis tersendiri.
Cairan pleura yang normal memiliki ciri-ciri :
•Jernih
•Ph 7.60-7,64
•Kandungan proteinnya < 2 % (1-2 g/dl)
•Kandungan eritrositnya <1000 /mm3
•Kandungan glukosanya mirip dengan plasma
•Kadar Laktat dehidrogenase (LDH) <50 % plasma
•Konsentrasi Na,K, dan Ca mirip dengan cairan interstitial
Mekanisme yang berperan dalam pembentukan efusi pleura adalah :
•Perubahan permeabilitas membran pleura (misal: proses inflamasi, penyakit keganasan, emboli paru )
•Penurunan tekanan onkotik intravaskular (misal : hipoalbuminemia, sirosis hepatis )
•Meningkatnya permeabilitas kapiler atau kerusakan vaskular ( misal: trauma, penyakit neoplasma, proses inflamasi, infeksi, infark paru, hipersensitivitas obat, uremia,pankreatitis )
•Meningkatnya tekanan hidrostatik kapiler sistemik atau sirkulasi paru (misal: CHF, Sindroma vena cava superior )
•Berkurangnya tekanan pada rongga pleura sehingga paru tidak dapat mengembang (misal : atelektasis, mesotelioma )
•Ketidakmampuan paru untuk mengembang
•Penurunan atau blokade aliran limfatik, termasuk sumbatan duktus torasikus ataupun ruptur (misal : keganasan , trauma )
•Meningkatnya cairan pada rongga peritonium sehingga cairan tersebut berpindah ke rongga diafragma melalui kelenjar limf (misal: sirosis hepatis, peritonial dialisis)
•Perpindahan cairan dari edema paru ke pleura viseralis
•Peningkatan tekanan onkotik cairan pleura yang menetap akibat dari efusi pleura menyebabkan penumpukan cairan yang lebih banyak
•Penyebab iatrogenik
Efusi pleura adalah indikator dari proses patologi yang mungkin berasal dari proses primer di paru atau berhubungan dengan sistem organ yang lain atau juga karena penyakit sistemik, dapat terjadi secara akut maupun kronis dan tidak merupakan diagnosis tersendiri.
Cairan pleura yang normal memiliki ciri-ciri :
•Jernih
•Ph 7.60-7,64
•Kandungan proteinnya < 2 % (1-2 g/dl)
•Kandungan eritrositnya <1000 /mm3
•Kandungan glukosanya mirip dengan plasma
•Kadar Laktat dehidrogenase (LDH) <50 % plasma
•Konsentrasi Na,K, dan Ca mirip dengan cairan interstitial
Mekanisme yang berperan dalam pembentukan efusi pleura adalah :
•Perubahan permeabilitas membran pleura (misal: proses inflamasi, penyakit keganasan, emboli paru )
•Penurunan tekanan onkotik intravaskular (misal : hipoalbuminemia, sirosis hepatis )
•Meningkatnya permeabilitas kapiler atau kerusakan vaskular ( misal: trauma, penyakit neoplasma, proses inflamasi, infeksi, infark paru, hipersensitivitas obat, uremia,pankreatitis )
•Meningkatnya tekanan hidrostatik kapiler sistemik atau sirkulasi paru (misal: CHF, Sindroma vena cava superior )
•Berkurangnya tekanan pada rongga pleura sehingga paru tidak dapat mengembang (misal : atelektasis, mesotelioma )
•Ketidakmampuan paru untuk mengembang
•Penurunan atau blokade aliran limfatik, termasuk sumbatan duktus torasikus ataupun ruptur (misal : keganasan , trauma )
•Meningkatnya cairan pada rongga peritonium sehingga cairan tersebut berpindah ke rongga diafragma melalui kelenjar limf (misal: sirosis hepatis, peritonial dialisis)
•Perpindahan cairan dari edema paru ke pleura viseralis
•Peningkatan tekanan onkotik cairan pleura yang menetap akibat dari efusi pleura menyebabkan penumpukan cairan yang lebih banyak
•Penyebab iatrogenik
maaf dok, disini saya kurang paham pada mekanisme terjadinya efusi pleura
BalasHapusmenurut saya dokter hanya mencantumkan penyebabnya saja
jdi tolong jelaskan lebih tepat dan singkat mekanisme terjadinya efusi pleura
thanks
thanks bro materinya
BalasHapusBgus blog nya..��
BalasHapus