1. Hipersensitif
Levodopa dikontraindikasi mutlak bagi pasien yang hipersensitifterhadap penggunaannya.
2. Penderita psikosis & psikoneurosis berat
Levodopa tidak boleh diberikan pada pasien yang mengalami psikosis karena levodopa dapat meningkatkan aktivitas dopamin di otak yang dapat mengeksaserbasi gejala psikosis sehingga gejala psikosis pada penderita tersebut akan semakin parah.
3. Pasien glaukoma sudut tertutup
Pasien glaukoma terutama glaukoma sudut tertutup, levodopa tidak boleh diberikan karena obat ini dapat menyebabkan peningkatan tekanan intraokular.
4. Pasien dengan tukak usus
Pasien dengan tukak usus harus dilayani secara hati-hati karena pendarahan gastrointestinal dapat terjadi dengan levodopa.
5. Ibu menyusui
Penggunaan levodopa pada ibu yang menyusui sebaiknya dihindari atau dimonitor secara optimal karena levodopa dapat di bawa dalam ASI yang akhirnya dapat mempengaruhi tubuh bayi.
6. Pasien yang pernah atau sedang mengalami melanoma
Levodopa merupakan prekursor melanin kulit dan dan dapat menjadi aktivator melanoma maligna. Oleh karena itu, penggunaannya tidak boleh untuk pasien yang mempunyai sejarah melanoma atau mempunya lesi kulit yang tidak jelas atau mencurigakan.
7. Penderita dengan riwayat infark miokardium, insufisiensi koroner, aritmia
Pasien yang mengalami infark miokard, insufisiensi koroner dan aritmia harus mendapatkan monitor yang optimal sewaktu pemakaian bersama dengan levodopa karena efek samping dopamin langsung terhadap jantung dapat mengakibatkan takikardi dan ekstrasistol ventrikular sehingga dapat memperparah penyakit-penyakit jantung itu sendiri.
8. Pasien yang mendapat terapi MAO-I non selektif
Pemberian bersamaan levodopa dan MAO-I, seperti phenelzine, dapat mengakibatkan hipertensi krisis karena dapat meningkatkan produksi katekolamin yang cenderung bersifat vasokonstriktor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar